Uang ???
Kalau anda memaknai uang itu sebagai sumber penyelesai
masalah, maka anda selalu ada masalah. Selamanya anda tergantung kepada uang.
Pasti engga akan pernah merasa kaya. Mengapa ? Baik saya jelaskan secara
sederhana saja.
Sistem uang fiat tidak ada korelasinya dengan nilai barang
seperti emas atau tembaga. Jadi uang bukan alat barter atas barang lain. Tetapi
hanya alat penyelesaian transaksi ( instrument for settlement)
Orang barat mengatakan uang itu adalah Currency. Asal kata
dari Current atau arus listrik. Tanpa ada kutup
positif dan negatif, tidak akan ada arus listrik. Uang juga begitu.
Tanpa ada produksi, uang engga ada nilainya. Makanya agar arus terus terjadi,
diperlukan keseimbangan terus antara produksi dan konsumsi. Salah satu timpang
maka akan terjadi konslet arus. Berujung kepada padamnya arus. Sampai disini
paham ya.
Nah untuk mengukur nilai uang, maka lihatlah produksi.
Sebaliknya, untuk mengetahui nilai produksi maka lihatlah nilai uang. Belum
paham?. Saya tegaskan lagi. Agar uang bernilai negara harus memacu produksi.
Caranya ? Uang dipompa melalui bank central lewat kebijkan fasilitas kredit
perbankan. Tujuanya ? agar proses produksi terjadi. Kalau uang lebih banyak
dipakai untuk konsumsi maka nilai uang akan jatuh. Itu sebabnya pemerintah
membuat kebijakan ekonomi seperti UU CIPTA KERJA. Tujuanya agar proses produksi
terjadi dan keseimbangan demand and supply tercipta. Sederhana kan.
Apa yang terjadi kalau produksi lebih besar daripada
konsumsi. Itu akan terjadi deflasi.
Orang akan malas produksi lagi. Makanya pemerintah buat kebijakan
insentif agar orang mau belanja. Caranya? Menurunkan suku bunga. Ketika krisis
ekonomi global terjadi tahun 2008, semua bank central menerapkan suku bunga
rendah. Dengan suku bunga rendah, sektor produksi tidak dibebani cost of fund
besar. Orang belanja bisa ngutang. Pasar gembali bergairah, Keseimbangan
terjadi.
Kini AS , Eropa, China dan negara lainnya mengalami
inflasi. Artinya barang yang diproduksi
lebih rendah daripada konsumsi. Harga
jadi naik. Gimana mengatasinya? negara menaikan suku bunga secara berlahan
lahan. Agar uang yang tidak produkif ,yang cenderung dipakai konsumi ditarik ke
dalam bank central. Secara awam kalau suku bunga naik, memang akan membuat cost
of production naik. Tetapi akan memacu orang untuk investasi dalam proses
produksi. Mengapa ? keuntungan karena inflasi itu jadi candu pabrikan untuk
meningkatkan produksi. Kelak apabila produksi mulai naik, inflasi mulai turun,
secara perlahan lahan suku bunga diturunkan lagi. Sederhana kan.
Jadi apa yang dapat disimpulkan? Setiap orang pegang uang ,
mereka punya tanggung jawab menjalankan sistem uang fiat, yaitu memastikan
proses produksi dan konsumsi terjadi secara seimbang. Kalau rakyat masih anggap
uang peyelesai masalah, maka
orientasinya adalah konsumsi. Lemah etos kerja. Fraud dan korupsi tetap
akan tumbuh subur. Politik jadi panglima. Hukum jadi keset kaki. Pemerintah
doyan cetak uang. Bego semua. Paham ya sayang.
EmoticonEmoticon